Penemuan Kerajaan Medang Kamulan
“Bangunan mirip pondasi ini panjang
sekali kayaknya. Sampai saat ini, saya belum menemukan ujung bangunan di sisi
selatan,” kata Taufik.
Ia menjelaskan, selama empat hari
terakhir, dia meminta beberapa orang warga untuk menggali di beberapa titik.
Yakni, di sebelah selatan sumur gali yang ada di areal sawah milik Suwaji.
Jarak antar titik penggalian sekitar 40 meter.
Hingga titik terakhir, atau sekitar
200 meter dari sumur, pondasi batu bata itu masih terlihat. Kedalaman
penggalian itu berkisar tiga sampai empat meter. Adapun tiap titik penggalian
ukurannya sekitar satu meter persegi saja. Atau hampir sama dengan ukuran sumur
gali yang ada disitu.
Penemuan Kerajaan Medang Kamulan
”Jadi tanahnya tidak kita gali
semuanya seperti yang kita lakukan pada penemuan sebelumnya. Soalnya, biayanya
cukup besar kalau untuk menggali keseluruhan. Makanya, saya ambil sampel
beberapa titik saja untuk mengetahui sampai dimana ujung bangunan kuno itu.
Penemuan Kerajaan Medang Kamulan
Pada penggalian sepanjang 10 meter pertama di sawah milik Setiyono lebih cepat. Sebab, sawahnya berada paling rendah sehingga cukup menggali sekitar 50 cm sudah terlihat bangunan kuno mirip pondasi itu. Sementara penggalian sepanjang 30 meter di sawah milik Teguh Hariyadi yang ada diatasnya perlu mendongkel tanah sedalam 1 hingga 1,5 meter.
”Lahan sawah ketiga milik Suwaji yang ada sumur galinya, posisinya lebih tinggi lagi. Untuk menemukan alur bangunan kuno disitu setidaknya harus menggali sedalam 2 sampai 3 meter. Ini tentu butuh biaya yang tidak sedikit dan prosesnya cukup berat. Soalnya, lahan sawah kondisinya kering kerontang sehingga tanahnya sangat keras,” katanya.
Dia berharap agar pemerintah, baik Pemkab Grobogan maupun Pemprov Jateng segera turun tangan. Minimal untuk melihat dulu secara langsung bangunan kuno yang ditemukan warga secara tidak sengaja itu. Setelah melihat lokasi, nanti baru dipikirkan upaya selanjutnya yang perlu dilakukan bersama-sama.
Sementara itu, Ketua Komunitas Grobogan Corner (GC) Badiatul Muchlisin Asti meminta Pemkab Grobogan untuk segera mengambil langkah terkait ditemukannya pondasi tersebut. Sebab, bangunan itu sudah bisa dipastikan peninggalan zaman dulu lantaran bentuk batu bata dalam bangunan itu tidak lazim. Bahkan, bisa jadi bangunan itu terkait dengan keyakinan warga seputar adanya kerajaan Medang Kamulan disitu.
Penemuan Kerajaan Medang Kamulan,”Dari penelusuran yang sempat kita lakukan beberapa bulan lalu, lokasi yang diyakini jadi tempat berdirinya kerajaan Medang Kamulan tidak jauh dari tempat ditemukannya bangunan kuno itu. Kira-kira sekitar 500 meter di selatan bangunan kuno dan berada di tengah areal sawah,” terang Asti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar